| ADVERTISMENT |
|---|
PT Spentera, perusahaan spesialis keamanan siber, menggelar seminar "Cyberwolves Con, Latest Threat Intelligence Brief in Indonesia" di Hotel Westin, Jakarta. Dalam siaran pers yang diterima redaksi tek.id (26/4), acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kapabilitas keamanan siber di sektor keuangan yang dikenal sangat rentan terhadap serangan siber.
Data terbaru dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa kejahatan siber telah meningkat dari 40% pada tahun 2019 menjadi lebih dari 77% pada tahun 2023. Sektor keuangan, termasuk perbankan, merupakan target utama karena mengelola volume data sensitif dan nilai transaksi yang besar.
Royke Tobing, Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, menekankan pentingnya kerja sama antara bank dan penyedia layanan keamanan siber. “Kerjasama ini esensial untuk memastikan bahwa bank tidak hanya mampu mencegah serangan siber tetapi juga mendeteksi dan memulihkan dari insiden yang terjadi,” ujar Royke Tobing.
Seminar ini juga membahas temuan Spentera terkait kerentanan pada aplikasi perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat siber, termasuk manipulasi transaksi dan akses tidak sah ke data pengguna. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menanggapi isu ini dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor 29/SEOJK.03/2022 yang mendetailkan kebijakan ketahanan dan keamanan siber yang harus diterapkan oleh bank.
Tag:| Berita Terkait |
|---|
© 2017 - 2024 JAKARTAINEWS.COM. All rights reserved.
