ADVERTISMENT |
---|
Pada era digital saat ini, serangan SIM swapping kembali mencuat sebagai ancaman yang mengkhawatirkan bagi para pelaku bisnis dan individu. Kaspersky, perusahaan keamanan cyber terkemuka, menjelaskan secara rinci apa itu serangan SIM swapping, potensi bahayanya, dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil oleh organisasi.
Dari press release yang diterima redaksi tek.id (22/3), SIM swapping merupakan metode serangan di mana penyerang merebut kendali atas nomor ponsel korban dengan mentransfernya ke perangkat milik penyerang.
Dengan melakukan hal ini, penyerang dapat mengakses komunikasi dan akun-akun penting yang terhubung dengan nomor telepon target. Serangan ini biasanya dilakukan dengan mencuri pesan teks berisi kode verifikasi satu kali, yang sering digunakan sebagai metode keamanan untuk mengkonfirmasi transaksi atau login ke akun-akun online.
Serangan SIM swapping menjadi perhatian serius bagi bisnis karena dapat membahayakan komunikasi internal, informasi sensitif, dan bahkan data keuangan perusahaan. Penjahat siber yang berhasil melakukan serangan ini dapat merusak reputasi perusahaan dan merugikan secara finansial.
Kaspersky menyatakan, "Bagi organisasi yang menjadi sasaran, serangan SIM swapping dapat memberikan dampak buruk. Minat penjahat siber terhadap aset kripto terus meningkat karena aset tersebut dapat dibajak dengan relatif mudah dan, yang lebih penting, cepat. Namun, metode ini juga bisa diterapkan pada serangan yang lebih canggih."
Cara mencegah serangan SIM swapping
Untuk melindungi diri dari serangan SIM swapping, Kaspersky merekomendasikan beberapa langkah pencegahan:
Serangan SIM swapping merupakan ancaman serius yang harus diwaspadai oleh para pelaku bisnis dan individu. Dengan pemahaman yang baik tentang metode serangan ini dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, organisasi dapat melindungi diri mereka dari potensi kerugian yang disebabkan oleh serangan ini. Dalam dunia digital yang terus berkembang, keamanan harus menjadi prioritas utama bagi setiap bisnis.
Tag:Berita Terkait |
---|