ADVERTISMENT |
---|
Apple telah lama puas dengan penjualan iPhone di Tiongkok, dan pasar Asia, yang cukup bermanfaat bagi pertumbuhan Apple, kini gagal memenuhi ekspektasi Apple karena kesuksesan produsen ponsel pintar Tiongkok baru-baru ini dan peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah Tiongkok.
Menurut IDC, sebuah perusahaan riset, meskipun penjualan ponsel pintar global meningkat sebesar 8% pada kuartal pertama tahun ini, penjualan iPhone mengalami penurunan sebesar 10%. Larangan yang diberlakukan China terhadap merek asing juga turut berkontribusi terhadap penurunan penjualan Apple.
Dilansir dari Gizmochina (23/4), masalah di balik menurunnya penjualan Apple sebenarnya adalah perangkat Apple itu sendiri, karena pengguna lama tidak ingin menggunakan perangkat baru dan Apple membutuhkan lebih banyak orang untuk bergabung dengan ekosistem Apple. Singkatnya, Apple tidak memberikan insentif yang cukup kepada konsumen untuk melakukan upgrade ke perangkat baru.
Jajaran produk iPhone Apple menerima sedikit peningkatan setiap tahunnya, membuat banyak pengguna percaya bahwa peningkatan tersebut tidak sepadan. Solusi Apple untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperkenalkan jajaran produk baru. Apple baru-baru ini memperkenalkan Vision Pro, namun karena harganya yang mahal dan waktu yang dibutuhkan orang untuk beradaptasi sangat lama, hal ini tampaknya tidak meningkatkan pendapatan Apple secara signifikan dalam jangka pendek.
Tag:Berita Terkait |
---|