ADVERTISMENT |
---|
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengonfirmasi kasus baru flu burung strain H5N1 yang kini menjangkiti sapi, sebuah fenomena langka yang mengundang perhatian serius. Dilansir dari sciencenews.org (26/4), pengumuman ini diberikan setelah sapi di sebuah peternakan di New Mexico dinyatakan positif pada awal bulan April, menyusul deteksi virus serupa di dua peternakan susu di Kansas dan dua di Texas.
3 fakta wabah flu burung H5N1 kini menjangkiti sapi dan manusia di Amerika Serikat, seperti dikutip sciencenews.org (26/4).
1. Identifikasi virus di berbagai lokasi
Virus flu burung H5N1 telah diidentifikasi tidak hanya di sapi di New Mexico, tetapi juga di Michigan, serta lima kawanan tambahan di Texas. Wabah di Idaho juga diduga kuat disebabkan oleh strain yang sama.
Seorang individu yang berinteraksi dengan sapi di sebuah peternakan di Texas terinfeksi virus H5N1, menjadikan ini kasus kedua yang terdokumentasi di Amerika Serikat. Individu tersebut mengalami gejala kemerahan pada mata dan sedang diobati dengan obat antivirus.
2. Cara penularan yang belum diketahui
Meskipun belum jelas bagaimana sapi-sapi tersebut terinfeksi, salah satu kemungkinan adalah melalui konsumsi kotoran burung liar. Infeksi pada manusia umumnya memerlukan kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi.
Menurut CDC, risiko H5N1 terhadap manusia saat ini masih dianggap rendah. Namun, kejadian ini tetap menjadi perhatian mengingat potensi virus untuk menular lebih luas. USDA menegaskan bahwa susu dari sapi yang terinfeksi harus dibuang dan tidak boleh masuk ke dalam rantai pasokan makanan. Proses pasteurisasi diharapkan dapat membunuh virus, sehingga mencegah penyebarannya melalui susu.
Tag:Berita Terkait |
---|