ADVERTISMENT |
---|
Seiring dengan sistem kerja hybrid dan jarak jauh yang terus diterapkan di Asia Tenggara (SEA), Kaspersky yelah menggagalkan lebih dari 47 juta serangan Remote Desktop Protocol (RDP). Artinya, pelaku kejahatan siber (cybercrime) sampai saat ini masih menyasar pekerja jarak jauh pada kawasan tersebut.
Laporan terbaru menyebut, 47 juta serangan RDP ini berhasil digagalkan selama Januari hingga Juni 2022. Pada periode yang sama, Kaspersky telah mengamankan sebagian besar pengguna dari Vietnam, Indonesia dan Thailand.
Berdasarkan statistik dari hasil deteksi produk Kaspersky, jumlah Bruteforce.Generic.RDP yang menargetkan pekerja jarak jauh di wilayah Asia Tenggara tercatat sebanyak 47.802.037. Sementara itu, rata-rata solusi Kaspersky memblokir 265.567 serangan brute force di kawasan tersebut setiap harinya.
Perlu diketahui, RDP merupakan protokol milik Microsoft yang menyediakan antarmuka grafis kepada pengguna untuk terhubung ke komputer lain melalui jaringan. Sistem ini banyak digunakan oleh administrator dan pengguna untuk mengontrol server dan PC lain dari jarak jauh.
Sedangkan serangan Bruteforce.Generic.RDP sendiri mencoba menemukan pasangan login atau sandi RDP yang valid. Hal ini dilakukan secara sistematik dengan memeriksa semua kemungkinan sandi hingga ditemukan yang benar. Serangan brute force yang berhasil akan memungkinkan penyerang untuk mendapatkan akses jarak jauh ke komputer host yang ditargetkan.
Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky di Asia Tenggara mengatakan, salah satu alat yang paling umum digunakan untuk menjawab kebutuhan bekerja jarak jauh yakni RDP. Menurutnya, Microsoft 365 masih menjadi perangkat lunak pilihan yang digunakan oleh perusahaan di Asia Tenggara dengan total pengguna lebih dari 680 juta orang.
“Kami melihat penggunaan protokol ini terus berlanjut karena kerja jarak jauh tetap menjadi norma, dan potensi pelaku kejahatan siber akan terus melanjutkan pengejaran mereka untuk berkompromi dengan perusahaan dan organisasi di wilayah ini melalui serangan brutal,” tambah Yeo Siang Tiong dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Tek.id (3/10).
Tag:Berita Terkait |
---|