ADVERTISMENT

Mengapa AI (Belum) dapat gantikan manusia?

Published By Admin | Pada: Senin, 30 Sep 2024 10:07 WIB

Selamat datang kembali di situs web kami! Di web ini, kami akan memberikan update terbaru tentang Mengapa AI (Belum) dapat gantikan manusia?. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui Berita-berita Terupdate Terkini! Kami akan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang Berita hari ini. Segera saksikan video ini untuk mengetahui apakah berita ini yang anda cari pada hari ini! Jangan lupa untuk subscribe, like, dan bagikan video ini agar Anda tidak ketinggalan brita setiap harinya. Terima kasih telah menonton!Mengapa AI (Belum) dapat gantikan manusia?
Mengapa AI (Belum) dapat gantikan manusia?

Cukup banyak keresahan yang timbul terhadap peranan Artificial Intelligence (AI). Elon Musk salah satu tokoh yang khawatir bahwa AI dapat berkembang sedemikian canggih sehingga manusia dapat kehilangan kendali atasnya. 

Sahabat Tek pasti pernah mengalami loket parkir yang dulu selalu dihuni seorang operator saat ini sudah diganti sistem otomatis. Atau berita PHK massal di banyak perusahaan teknologi karena fungsi mereka sudah digantikan oleh AI. 

Dalam beberapa tahun terakhir, AI telah berkembang, termasuk riset dibidang kemampuan AI dalam pengambilan keputusan organisasi. Jika hal itu terjadi tentu manusia patut khawatir karena AI akan dapat menggantikan peran manusia dari level teknis sampai level strategis. 

Mohammad Hossein Jarrahi dari University of North Carolina kemudian meneliti, apakah ada kemungkinan AI dapat menggantikan manusia untuk mengambil keputusan penting untuk organisasi. Jarrahi menjelaskan bahwa kemampuan AI untuk dapat mengambil keputusan-keputusan strategis masihlah cukup panjang dan rumit. Hal itu bukan disebabkan semata-mata dari kemampuan AI itu sendiri, namun juga karena dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal di sekitar organisasi tersebut. 

AI dinilai masih kurang mampu menghadapi ketidakpastian dan ambiguitas yang sering ditemui dalam pengambilan keputusan. AI memang unggul dalam menganalisis data terstruktur dan menghasilkan prediksi berdasarkan pola, tetapi ketika dihadapkan dengan situasi yang tidak pasti atau tidak memiliki pola yang jelas, AI mengalami kesulitan. 

Manusia, di sisi lain, memiliki intuisi dan pengalaman yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan dalam situasi yang tidak pasti atau ambigu. Dalam hal ini, kecerdasan manusia tetap tak tergantikan, karena manusia bisa mengandalkan pemahaman holistik dan intuisi untuk menilai situasi dengan lebih baik.

Salah satu hal yang fundamental bahwa AI tidak dapat bekerja menggunakan emosi dan empati seperti halnya manusia. AI bekerja berdasarkan algoritma dan data, sehingga kesulitan memahami konteks sosial yang lebih dalam. Ini menjadi kelemahan besar ketika keputusan harus melibatkan nilai kemanusiaan dan etika. 

Sebagai contoh, pengambilan keputusan di bidang kesehatan atau kebijakan publik seringkali memerlukan empati dan pemahaman sosial yang tidak dapat disimulasikan oleh AI. Keputusan-keputusan ini bukan hanya didasarkan pada logika dan data, tetapi juga pada nilai-nilai moral, yang merupakan aspek penting dari peran manusia.

Tag:
berita terbaru hari ini,berita hari ini,berita terkini,berita terbaru,berita kompas,berita,berita kompastv,viral hari ini,portal berita video,berita video,prabowo terbaru hari ini,republika mahasiswa,jakarta,pilpres 2024 terbaru hari ini,prabowo gibran terbaru hari ini,berita indonesia,berita viral,24tahun republika,republika,milad republika,berita hangat,berita politik,berita politik indonesia terbaru,#jakarta,tv berita,berita update, Minggu 13 Oktober 2024
Berita Terkait